Minggu, 20 November 2016

Mengupgrade Notebook Dengan SSD


Setelah menunggu cukup lama, akhirnya terkumpul juga dana yang selama dua bulan ini saya cadangkan untuk mengganti harddisk laptop saya. Laptop saya adalah ASUS A46CB keluaran tahun 2013 dengan spesifikasi yang cukup lumayan untuk pengguna rumahan seperti saya. Laptop ini mempunyai harddisk berukuran 500GB (7200 rpm), RAM 4GB DDR3 (Corsair Vengeance), dengan processor Core i3 1,8GHz, Intel HD Graphic 4000 dan NVidia GT 740M.

Secara performa, laptop ini bisa dibilang mumpuni. Disandingkan dengan Windows 10, hanya memerlukan waktu 36 detik untuk booting, membuat saya jadi tidak malas menyalakan laptop. Masalah yang sering saya alami adalah saat sedang meng-copy file laptop ini kadang terasa melambat dan menjadi kurang responsif. Setelah saya periksa ternyata memang harddisk laptop ini kemampuan Read dan Write nya tidak terlalu tinggi, sehingga saat sedang meng-copy file, kapasitas read dan write tersebut banyak dialokasikan untuk mempercepat penyalinan file yang berdampak melambatkan proses yang lain dan membuat laptop menjadi kurang responsif.

Untuk itu saya memutuskan untuk menggunakan SSD. Namun dengan budget yang saya punya, saya tidak mengincar SSD top tier dari merk-merk ternama, selain itu saya juga mencocokkan jenis konektor SSD yang kompatibel dengan laptop ini. Awalnya saya mencoba membuka casing laptop untuk melihat motherboardnya. Ternyata laptop ini dilengkapi dengan slot mSATA yang bisa digunakan untuk SSD, namun sayangnya melihat space yang tersedia SSD yang memungkinkan untuk dipasang di slot tersebut adalah SSD mSATA yang berukuran half height, setengah lebih kecil dari SSD mSATA pada umumnya, dan SSD tersebut jarang sekali dijual di toko. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari SSD jenis SATA 3 standar yang sesuai dengan slot harddisk yang tersedia.

Dengan budget tipis, pilihan saya jatuh pada Sandisk Ultra II 240GB. Kecepatan read dan write nya mencapai 550 MB/s dan 500 MB/s. Di salah satu toko langganan saya Sandisk Ultra II mendapat potongan harga sebesar 870 ribu. Langsung saja, SSD ini menjadi incaran saya. Saya berencana untuk membelinya akhir pekan kemarin tapi sayangnya SSD ini sudah ludes (habis terjual) tepat sebelum akhir pekan.

Pilihan lain yang lebih menarik adalah Sandisk Extreme Pro, tipe tersebut sedikit diatas Ultra II dengan kemampuan read dan write sebesar 550 MB/s dan 520 MB/s. Selain lebih cepat, Extreme Pro dikalim memiliki performa yang lebih konsisten dibandingkan Ultra II. Namun selisih harga antara Ultra II dan Extreme Pro untuk kapasitas 240GB masih terlalu ekstrim, selisihnya hampir 600 ribu. Menilik ke pilihan lain, tipe yang sedikit di bawah Ultra II adalah Sandisk SSD Plus. Setelah mendapat potongan harga, harga SSD Plus kapasitas 240GB sekitar 100 ribu lebih murah dari Ultra II dengan kapasitas yang sama. Namun yang mengecewakan adalah kemampuan write speed-nya yang hanya mencapai 440 MB/s.

Sandisk Ultra II - Kingston UV400
Opsi lain yang ada dan sesuai dengan budget saya adalah Kingston UV400. UV400 adalah varian SSD untuk level konsumer atau dengan kata lain varian ini adalah varian paling rendah dari Kingston tapi masih lebih baik dari seri V300. Harga Kingston UV400 kapasitas 240GB adalah sekitar 50 ribu lebih mahal dari Sandisk SSD Plus, namun kemampuan read dan write-lebih mumpuni yaitu 550 MB/s dan 490 MB/s. Dibandingkan SSD Plus yang write speed-nya hanya 440 MB/s. Untuk itu saya putuskan untuk memilih Kingston UV400 dengan kapasitas 240GB. Saya memperoleh harga sebesar 969 ribu yang harga awalnya adalah 1,25 juta yang menurut saya sangat sesuai. Sisa uang yang ada, saya gunakan untuk membeli caddy sebagai pengganti DVD-ROMyang sudah tidak pernah dipakai lagi.

Ini adalah penampakan SSD Kingston UV400 yang saya beli. Saya berpikir untuk menginstall OS utama di SSD ini dan memasangnya di slot SATA utama laptop saya, sehingga harddisk bawaan sebelumnya lah yang saya pasang menggunakan caddy.

Kingston UV400 in Box
Kingston UV400 out Box

Untuk memindah Windows 10 yang terinstall di harddisk lama ke SSD baru bisa menggunakan software bantu seperti AOMEI Backupper namun saya memilih untuk melakukan clean install sekalian untuk mencoba seberapa cepat menginstall Windows 10 di SSD ini sekaligus saya ingin merapikan partisi harddisk lama saya.

Hasil instalasi Windows 10 di SSD ini selesai dalam waktu 12 menit. Saya juga mencoba melakukan benchmark dengan software Crystal Disk Mark, menunjukkan hasil yang kurang lebih sesuai dengan spesifikasi yang disebutkan.

Crystal Disk Mark Test on Kingston UV400
Selain itu, masalah yang saya alami sebelumnya juga tidak terjadi lagi. Saat meng-copy file berukuran besar, laptop masih tetap responsif. Dalam membuka program pun juga menjadi lebih cepat. Adobe Photoshop CC membutuhkan waktu 4 detik untuk membuka projek kosong, sedangkan membuka projek yang berukuran 120 MB membutuhkan waktu 8 detik. Untuk membuka sheet kosong Microsoft Office Word dan Excel hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 detik. Sedangkan untuk membuka dokumen yang berukuran 12 MB (150 Halaman) membutuhkan waktu 3 detik. Untuk membuka Microsoft Edge cuma membutuhkan waktu 1 detik.

Kurang lebih itu performa yang saya rasakan dalam membuka program. Karena selain proses yang dilakukan oleh prosesor, seriap proses tentu harus membaca program yang terpasang di harddrive terlebih dahulu, dengan harddrive yang berkecepatan mumpuni, tentu bisa meningkatkan performa laptop anda.

7 komentar:

  1. mas minta nomer wa

    BalasHapus
  2. Halo newbie mau tanya, laptop kita sama. Apakah memang sangat perlu untuk menggunakan caddy? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak. Itu cuman opsional. Slot sata bawaan di laptop ini cuman satu, kalo slot tsb digunakan untuk SSD sata, maka harddisknya tidak ada slot lain lagi. Memakai caddy itu supaya harddisknya bisa tetap dipakai tapi mengorbankan cd drive

      Hapus
  3. laptop kita sama mas. sy jg mau ikut upgrade. boleh kasih info caddy yg paling cocok untuk A46CB ini? thanks...

    BalasHapus
  4. Jadi mas, lebih worth it SATA 3 atau mSATA half nya ya mas?

    BalasHapus
  5. Mas kalau pake kingston sata 3 a400 2,5 mm bisa gak ya dipake ke asus a46cb?

    BalasHapus