Minggu, 16 April 2017

Pengalaman ke Service Center Xiaomi Resmi


Minggu lalu ponsel seorang Xiaomi teman kerja saya mengalami gangguan yakni layarnya menjadi hitam dan tidak menampilkan apapun. Namun soft button tetap menyala dan touchscreennya juga masih bisa digunakan, terbukti ketika alarm menyala, alarm tersebut dapat dimatikan dengan mengusap layar walaupun layar hitam tidak menampilkan apapun. Ponsel teman saya tersebut adalah tipe Mi4i.

Kerusakan tersebut berawal ketika teman saya mencoba mengganti baterai ponselnya sendiri, seperti yang kita tau Mi4i adalah ponsel dengan baterai tanam (un-removable), dimana baterainya terhubung langsung ke main board dan dilekatkan ke body ponsel. Menurut dia, saat dia berusaha melepas baterai yang melekat di body, secara tidak sengaja ada kabel fleksibel yang menghubungkan komponen bagian bawah ponsel (untuk speaker, soft button, layar, dan mikrofon) yang ikut terlepas dari tempatnya namun tidak sampai putus atau rusak bila dilihat secara fisik. Alhasil penggantian baterai pun berhasil namun masalah lain muncul, yaitu layarnya yang tidak mau menyala meskipun touchscreen-nya aktif. Teman saya itu meminta tolong untuk membawa ponselnya ke servis center resmi saat saya pulang ke Surabaya.

Minggu lalu tepatnya tanggal 7 april 2017, saya membawa ponselnya ke servis center resmi Xiaomi di WTC Surabaya. Letaknya di lantai 2 nomor 272. Tidak sulit mencari tempatnya, namun yang membuat saya sedikit bingung adalah tempat servis center tersebut bernama Unicom dan terdapat beberapa logo vendor ponsel seperti Mi, Huawei, Lava dan lain-lain. Dan ternyata servis center ini memang menerima servis ponsel-ponsel dari beberapa brand tertentu yang logonya tersebut.

Saat masuk ke dalam, terdapat mesin pencetak nomor antrian, beberapa kursi duduk kosong untuk pelanggan, juga 8 stan customer care (CC) yang hanya diisi 2 orang, 6 stan lainnya kosong. Mungkin 2 orang ini lah yang bertugas piket melayani customer di hari libur. 1 orang masih muda, sibuk melayani pelanggan yang duduk di depannya, CC yang satu ini terlihat membongkar ponsel pelanggan di depannya yang bermalasah. Saya sempat berpikir bila masalah yang terjadi minor, mungkin pengecekan/perbaikan akan dilakukan langsung di hadapan pelanggan dan proses perbaikannya bisa ditunggu. CC yang satu lagi bapak-bapak yang sudah lumayan tua duduk di stan bersebelahan.

Saat giliran saya dipanggil, saya dilayani oleh CC bapak-bapak tadi. Dalam 5 menit saya menjelaskan keluhan dan kerusakan ponsel teman saya tersebut dimana layarnya tiba-tiba tidak bisa menyala namun touchscreennya tetap bekerja, saya minta untuk dicek dulu kondisinya dan bagian yang rusak apa saja. Bapak tersebut hendak membuka cover ponsel teman saya, namun tidak jadi mungkin karena ponsel Mi4i tersebut cover belakangnya unibody seperti ponsel dengan baterai un-removable pada umumnya, sedikit sulit dilepas dan perlu dicungkil-cungkil. Seraya mengembalikan ponsel ke saya, bapak tersebut bilang "kalau mengganti layar harganya 1.140.000".

Saya terkejut. Padahal layar Mi4i ini bukan super amoled atau semacamnya, hanya IPS LCD biasa tapi kenapa harganya selangit, bahkan hampir sama dengan harga ponsel baru. Juga harga tersebut berbeda dengan harga yang dicantumkan di website resmi Xiaomi yang bisa diakses disini. Menurut website tersebut harga layar ponsel Mi4i adalah Rp 771.000 dan biaya perbaikan Rp 110.000. Dengan catatan, harga tersebut adalah untuk ponsel yang sudah habis masa garansinya.



Selain itu, CC tersebut juga menyarankan daripada memperbaiki layar lebih baik membeli ponsel Xiaomi baru dan saya disarankan untuk membeli Redmi 4A yang harganya berbeda sedikit (sekitar 300 ribu) dibandingkan dengan biaya ganti layar. Atau jika mau, dia akan mencarikan layar KW yang harganya jauh lebih murah tetapi layar tersebut tidak kapasitif dan tidak dilengkapi bezel. Saya sendiri bingung dan tidak berani memutuskan mau diapakan ponsel teman saya ini. Saya juga coba menanyakan apa tidak bisa diganti kabel fleksibelnya saja, karena menurut cerita teman saya kemungkinan kabel fleksibel dari layar ke mainboard yang ikut terlepas saat dia mencopot baterai. Tapi CC tersebut bilang tidak bisa, karena LCD belinya harus satu modul dan sepaket.

Akhirnya pada hari itu saya kembali pulang dan tidak jadi menyerahkan ponsel teman saya ke servis center. Teman saya pun memaklumi dan lebih memilih untuk tidak memperbaikinya karena biaya yang tidak murah. Sesampainya di rumah saya sedikit penasaran dengan harga tersebut karena pengalaman saya mengganti layar ponsel Xperia saya yang dulu saja hanya memakan biaya sekitar 360 ribu, kondisi garansi sudah habis dan sudah termasuk biaya jasa perbaikannya. Akhirnya saya mencoba mencari di toko-toko online harga modul LCD Mi4i tersebut. Dan kebanyakan hasilnya harganya tidak sampai 300ribu. Ini salah satu hasil pencarian saya di Tokopedia.



Ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya sebagai pengguna Xiaomi untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan ponsel. Karena kondisi ponsel saya sendiri bukan dari garansi resmi melainkan distributor dan menurut pengalaman-pengalaman pengguna di internet. Garansi distributor tidak resmi Xiaomi tidak ada yang mumpuni melayani pelanggan dan bahkan ada yang sampai tidak mau bertanggung-jawab bilamana kerusakan murni disebabkan oleh pelanggan.

Windows 10 Creators Update


Setelah resmi diluncurkan tanggal 11 april 2017 lalu, akhirnya saya berhasil update ke milestone terbaru Windows 10. Codename yang digunakan untuk iterasi Windows 10 terbaru ini adalah "Creators Update". Waktu yang diperlukan untuk mendownload update-nya adalah sekitar 1 jam 30 menit namun itu tergantung kecepatan koneksi internet masing-masing, sedangkan untuk instalasi updatenya sendiri hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit.